Kalimantan Timur ternyata memiliki si Kaki Besar bigfoot. Posting
ini bukan cerita isapan jempol semata, namun saya ceritakan sesuai
pengalaman dari mereka yang pernah melihatnya secara langsung. Dari
beberapa informasi yang saya himpun, penampakan Bigfoot yang seringkali
terlihat adalah di pesisir Timur Kaltim.
Tepatnya disekitar
Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara, yang memang masih memiliki banyak
hutan lebat dan kawasan Delta Mahakam yang merupakan Muara Sungai
Mahakam, dimana banyak terdapat pulau-pulau terpencil yang belum
terjamah manusia hingga kini.
Seperti diceritakan Bapak Taher
usia 56 tahun, seorang warga Kutai keturunan Bugis Bone yang lahir di
Muara Pantuan Kecamatan Anggana. Ia mengaku pernah kontak langsung
dengan Bigfoot, bahkan membunuh salah satu diantaranya. Peristiwa itu
terjadi pada sekitar tahun 1970an ketika itu ia bersama 5 orang
kawannya, termasuk seorang tetua kampung melakukan perburuan kijang
dikawasan antara Kecamatan Anggana dan Muara Badak.
Setelah
berangkat sejak pagi hari, mereka belum mendapatkan satu ekorpun kijang.
Perjalanan terpaksa dilanjutkan hingga ke pedalaman Anggana dekat Muara
Badak. Tepatnya kawasan itu sekitar Desa Handil Terusan sekarang,
memasuki senja hari tiba-tiba anjing mereka menyalak dengan riuh dan
berlarian kearah yang hutannya lebih lebat.
Tidak seperti
biasanya kini teriakan anjing mereka seperti ketakutan dan disela-sela
suaranya terdengar suara lengkingan aneh seperti suara orang utan yang
sedang marah. Dan ketika mereka mendapati tempat tersebut, beberapa
anjingnya telah mati dengan kondisi robek akibat sentakan yang sangat
keras. Kemudian beberapa meter kemudian mata mereka tertumbuk pada sosok
mahluk berbulu hitam dengan tinggi dua meter lebih sedang dikerubuti
anjing pemburu mereka.
Apabila salah satu anjing terlalu dekat
dan ia dapat menangkap, maka anjing tersebut ditarik dua kakinya hingga
robek dan terbelah. Menurut Bapak Taher atas perintah pimpinan rombongan
yang juga seorang lato (Jagoan) di desa mereka, akhirnya berenam mereka
mengeroyok mahluk itu. Apabila ditombak maka tombak mereka ditangkapnya
kemudian dilemparkan ke tanah.
Cukup lama mereka mengeroyok
mahluk itu sehingga suatu saat tombak Taher mengenai dadanya. Namun
anehnya apabila kena tombak, bukannya dicabut tetapi malah ditarik
hingga tembus ke belakang, kemudian darahnya dijilati sendiri sambil
menyeringai dengan gigi besar menonjol ke depan.
Akhirnya ketika
hari telah memasuki gelap, mahluk tersebut jatuh dan mati. Oleh Taher
dan kawan-kawannya jasad si Bigfoot kemudian digantung dengan tali di
sebatang pohon yang cukup tinggi, hal ini dilakukan lantaran ada semacam
kepercayaan mereka, mahluk yang berhasil dibunuh itu bukan sembarang
mahluk tetapi merupakan jelmaan mahluk gaib.
Menurut Taher dari
perjumpaan itu ia masih dapat mengingat ciri-cirinya, yaitu tinggi badan
sekitar 2 meteran. Kaki besar dan berotot, namun tungkainya kaku
sehingga tidak bisa terlalu menekuk ke belakang, dengan demikian
jalannya kaku dan bila menoleh terpaksa memutar badan dahulu.
Makluk
itu memiliki bulu hitam yang besar-besar menyerupai duri pohon kapuk,
darahnya merah dan memiliki suara mirip manusia namun juga mirip kera
(orang utan). Bukan jenis orang utan, karena orang utan ketika itu mudah
ditemui manusia. Memiliki mata cekung dan merah, seringainya nampak
mengerikan namun dalam perkelahian tidak pintar sehingga dapat dibunuh.
Memiliki
tenaga kuat terbukti dengan mudahnya ia merobek anjing pemburu dengan
sekali tarikan hingga terbelah. Ketika ditemukan dalam keadaan sendirian
dan nampak sakit, sehingga mudah ditaklukkan.
Keterangan Bapak
Taher tersebut, mengingatkan kita pada jenis bigfoot yang saat ini
memang menjadi salah satu misteri fenomena dunia. Beberapa waktu lalu di
kalimantan utara dan Malaysia memang pernah ramai dibincangkan tentang
penampakan bigfoot kalimantan. Apakah ini salah satunya belum diketahui
dengan pasti, karena kejadiannya telah lama sekali berlangsung.
Namun
hal itu tidak menutup kemungkinan, karena sebelunya banyak orang yakin
Kalimantan tidak memiliki gajah. Namun akhir-akhir ini gajah-gajah
kerdil tersebut malah masuk kampung, diwilayah Malinau sehingga
membatalkan pendapat para ahli yang mengatakan tidak mungkin ada gajah
asli kalimantan.
Misteri Bigfoot di Kalimantan
19.22 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Seharusnya jasad bigfoot dibawa pulang aja.. sebagai bukti kalau bigfoot bener bener ada...
Posting Komentar